Di zaman millennial-zilenial saat ini, jualan tak lagi bisa dilakukan digital saja or fisikal saja. Tak bisa jika hanya online saja or offline saja.
Harus kedua2nya. Namanya OMNI SELLING.
Kenapa?
Karena hakikatnya konsumen adalah MAKHLUK AMFIBI, alias hidup di dua alam: alam digital dan alam fisikal.
Makanya kasus jualan hewan kurban di Bantul ini adalah kasus omni selling yang inspiring.
Si pedagang cerdas banget mengintegrasikan digital-fisikal untuk mendongkrak penjualan.
Ranah digital memanfaatkan VIRALITAS untuk membentuk AWARENESS dan menjangkau konsumen yang sangat luas (COVERAGE) karena viral merambat bak kecepatan cahaya.
Sementara ranah FISIKAL menggunakan SPG untuk melipatgandakan CONVERSION alias “closing” penjualan.
Gampangnya, viralitas mendorong konsumen berduyun-duyun datang. Kemudian konsumen yang datang ini “ditangkap” oleh mbak-mbak SPG yang cantik dan berpenampilan menarik untuk di-follow up sedemikian rupa sehingga tercipta transaksi pembelian.
Mbak-mbak SPG ini tak hanya bermodal cantik, tapi kemampuan PUBLIC SPEAKING nya jago dan CONSULTATIVE SELLING nya piawai.
Salut sama si pedagang. Tempat boleh kampung. Tapi taktik jualannya tak “kampungan”, tapi praktik jualannya kelas dunia
by @yuswohadyFollow @consumeri_id